Pegiat Sp(e)ace
Sp(e)ace dikelola dan dikembangkan oleh Yayasan Bale Damai Persada, yang pegiatnya adalah para aktivis keberagaman di Bandung Raya, akademisi, rohaniwan serta pegiat pemberdayaan kaum muda. Mereka telah mengembangkan pendidikan bina damai dan keberagaman di skala regional, nasional hingga internasional lewat berbagai forum, khususnya Jaringan Kerja Antar Umat Beragama (JAKATARUB) dan Forum Lintas Agama Deklarasi Sancang (FLADS).
Profil Pengurus Yayasan

Drs. Kiagus Zaenal Mubarok, M.A.P
Drs. Kiagus Zaenal Mubarok, M.A.P, akrab disapa sebagai Pak Deden adalah akademisi Universitas Padjadjaran dan aktif dalam kepengurusan Nahdlatul Ulama Jawa Barat serta kegiatan lintas iman lewat Forum Lintas Agama Deklarasi Sancang (FLADS). Kepakarannya terkait situasi sosial-politik internasional memberi perspektif global untuk gerakan lintas iman dan kemanusiaan di wilayah Jawa Barat. Pak Deden juga aktif dalam sejumlah inisiasi pendidikan kebangsaan dan keberagaman baik di lingkup PWNU Jawa Barat maupun berbagai yayasan pendidikan Islam lainnya.

Pdt. Paulus Wijono M.Th
Pdt. Paulus Wijono M.Th merupakan ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia wilayah Jawa Barat (PGIW Jabar) periode 2023-2027. Dikenal sebagai salah satu rohaniwan yang aktif dalam berbagai forum advokasi HAM, terutama terkait kebebasan beragama dan berkeyakinan serta kesetaraan gender.

H. Wawan Gunawan, M. Ag
H. Wawan Gunawan, M. Ag, pegiat keberagaman di lingkup nasional maupun internasional. Ia merupakan salah satu instruktur nasional untuk program moderasi beragama. Lewat Jaringan Kerja Antar Umat Beragama (JAKATARUB), Wawan menjadi salah satu pelopor model bagaimana isu dialog lintas iman bisa bersinergi dengan banyak isu kemanusiaan lain serta tersampaikan lintas generasi lewat pemberdayaan kaum muda. Kiprah ini pula yang menghantarnya bersama komunitas JAKATARUB memperoleh penghargaan sebagai salah satu ikon prestasi Pancasila, pada 2020 demikian pula menjadi partner bagi lembaga kemanusiaan seperti SETARA Institute, Imparsial, Mission 21, Search for Common Ground, dll.

Jeffrey Samosir
Jeffrey Samosir, seorang pengusaha di bidang teknologi informasi sekaligus pegiat dialog lintas iman. Ia juga aktif dalam pemberdayaan kaum muda yang telah berjalan beberapa generasi. Lewat dukungannya, para aktivis muda di FLADS, JAKATARUB dan GKI Maulana Yusuf telah mengembangkan sejumlah proyek kemanusiaan dan literasi digital.

Dr. Neng Hannah
Dr. Neng Hannah, ulama perempuan, akademisi UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan pengurus Fatayat NU Jawa Barat. Karya akademisnya banyak berkutat pada pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender serta pendampingan bagi penyintas kekerasan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga. Aktif dalam berbagai forum pemberdayaan dan pendampingan perempuan, Neng Hannah juga terlibat dalam penyusunan kurikulum terkait kesetaraan gender, peace building serta penanggulangan ekstrimisme.

I Ketut Wiguna
I Ketut Wiguna merupakan pelaku usaha di bidang teknologi lingkungan sekaligus aktivis Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) di lingkup kota Bandung dan Jawa Barat. Ia juga aktif dalam berbagai forum lintas iman dan kebangsaan. Dukungannya bagi gerakan keberagaman memberikan sejumlah perspektif strategis dalam pengembangan organisasi maupun kesinambungan gerakan.

Pdt. Obertina Johanis M.Th
Pdt. Obertina Johanis M.Th teolog perempuan, konselor sekaligus trainer untuk tema-tema kesetaraan gender, pendampingan penyintas kekerasan seksual, pemberdayaan perempuan serta teologi inklusi. Ia merupakan sekretaris nasional Persatuan Perempuan Berpendidikan Teologi di Indonesia (PERUATI) serta aktif di sejumlah forum kemanusiaan dan pendampingan perempuan.

Pdt. Dr. Harriman Pattianakotta, M.Th.
Pdt. Dr. Harriman Pattianakotta akademisi, teolog, sekaligus pegiat demokrasi. Perannya sebagai pendeta kampus Universitas Kristen Maranatha telah mendorongnya untuk mengembangkan model pendidikan perdamaian. Di kampus yang beragam tersebut, Pdt. Harley, demikian ia biasa disapa, mendorong agar keragaman Indonesia dikembangkan dan dielaborasi. Salah satunya lewat pengembangan pusat studi perdamaian dan komunitas bina damai. Ia juga terlibat dalam pendidikan kewarganegaraan dan demokrasi lewat perannya sebagai Ketua Komite Pemilu Indonesia (TePI) wilayah Jawa Barat.

Melita Sari Purba
Melita Sari Purba, Orang Muda Katolik (OMK) yang banyak bergelut di isu kemanusiaan. Secara khusus Melita mendalami advokasi kebebasan beragama dan berkeyakinan serta pemberdayaan kaum muda. Hal yang kemudian mempertemukannya dengan kebutuhan lintas isu terkait kesetaraan dan keragaman gender, aksesibilitas bagi orang dengan disabilitas, serta perlindungan bagi kelompok rentan.

Robertus Suryatno
Robertus Suryatno adalah pegiat dialog lintas iman di sejumlah forum, serta merupakan penggerak di Komisi Hubungan Antar Kepercayaan Keuskupan Bandung. Pendekatan personal lewat membangun jembatan komunikasi antar kelompok-kelompok yang jarang berjumpa adalah hal yang kerap dilakukan dan dirintis oleh Robert sejak awal keterlibatannya di isu ini. Keterampilannya sebagai konektor itu memberi sumbangsih besar bagi pengembangan model dan konsolidasi gerakan keberagaman.

Pdt. Herison Riwu
Pdt. Herison Riwu aktif dalam banyak program community development. Perannya sebagai rohaniwan yang selalu berupaya dekat dengan kebutuhan masyarakat, telah mendorongnya untuk memperhatikan banyak isu kemanusiaan. Pdt. Herison merupakan perintis untuk berbagai aksi sosial dan gerakan toleransi pada skala akar rumput di masyarakat.

Yeni Ernita Kusuma Wardani
Yeni Ernita Kusuma Wardani merupakan pemudi Hindu yang berkiprah pada ragam isu kemanusiaan. Keterlibatannya di Sekolah Damai Indonesia (SEKODI), serta menjadi relawan di banyak kegiatan kemanusiaan telah menjadikannya sebagai salah satu duta untuk interseksionalitas gerakan kemanusiaan di Bandung. Nita, aktif menggeluti kampanye toleransi dalam isu disabilitas, kebebasan beragama, kesetaraan gender serta keterlibatan kaum muda dalam demokrasi.
Profil Tim Sp(e)ace

Risdo Simangunsong
Risdo Simangunsong, sehari-hari bekerja sebagai konsultan media digital dan penulis lepas. Ia juga merupakan program manager Pusat Studi dan Pengembangan Perdamaian (PSPP) Nawang Wulan, lembaga yang berfokus pada kajian-kajian praksis terhadap upaya pengembangan perdamaian di Indonesia. Risdo merupakan salah satu think-thank dalam sistematisasi modul Sp(e)ace yang meramu pengalaman panjang jejaring keberagaman di Bandung.